Seperti Ini Otak yang Sedang Jatuh Cinta

Bagian Otak Yang Sedang Jatuh Cinta.
DaFa Adytia - "Jatuh cinta berjuta rasanya," mungkin istilah inilah yang sedang dirasakan Anda jika sedang mengalamnya. Bukan tanpa alasan, orang yang sedang jatuh cinta, sering melakukan hal-hal yang di luar kebiasaannya.

Terkadang ada yang tertawa sendiri, saat orang lain tidak tertawa, ada yang tersenyum-senyum sendrian, dan melakukan hal-hal lainnya. Ada juga peribahasa, jika sedang jatuh cinta, tahi ayam pun terasa cokelat, tapi apa benar demikian ya?

Tapi itulah hebatnya cinta, bisa membakar emosi kita, tentunya dengan cara yang positif, dan juga bisa membuat kita menatap kehidupan dengan lebih baik. Banyak sekali misteri yang tidak bisa dijelaskan kenapa hal tersebut bisa terjadi pada mereka yang jatuh cinta.

Tapi peneliti kini ingin mencari tahu jawabannya, kenapa orang yang jatuh cinta bisa melakukan hal-hal di luar dugaan.

Maka mereka pun meneliti bukan bagian hati atau jantung orang yang sedang jatuh cinta, tetapi bagian otak. Di mana semua proses gerak, rasa, dan juga indera diatur oleh otak.

Lalu seperti apa otak mereka yang sedang jatuh cinta? Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok, menemukan hasil awal, yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers menunjukkan bahwa, tim sudah yakin menemukan bagian dari otak--nucleus caudatus. Di mana bagian otak ini paling aktif saat seseorang sedang mempunyai hubungan cinta.

Profesor Zhang Xiaochu dari Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok, yang memimpin penelitian, mengatakan: "Studi kami menyediakan bukti pertama dari perubahan cinta terkait dalam arsitektur yang mendasari otak, dan hasilnya memberikan penjelasan baru tentang mekanisme romantis cinta.

Dalam scan yang dilakukan terhadap 100 wanita dan pria yang sedang jatuh cinta, dan juga mereka yang tidak, memperlihatkan daerah yang 'menyala.'

Di mana pada mereka yang sedang bercinta, daerah otak ini akan menyala di bawah scanner, yang merupakan hormon kunci, seperti dopamin, oksitosin dan vasopresin. Dan hormon ini akan mengalir ke berbagai bagian otak pada tingkat yang berbeda.

Berbeda hasilnya dengan mereka yang belum pernah jatuh cinta atau sedang putus cinta, hanya ada satu titik menyala di dalam otaknya. Dan menandakan otak tidak terlalu aktif menerima hormon kunci ini.

Namun hasil awal ini belum bisa memberikan kesimpulan apapun, karena bisa saja bagian-bagian otak lainnya juga terpengaruhi. Namun dengan cinta terlihat, jika beberapa hormon meningkat dan bisa membuat perubahan perilaku seseorang.
Previous
This is the oldest page
Thanks for your comment